
Dalam pertemuan yang berlangsung santai namun penuh makna tersebut, Parosil Mabsus menyatakan dukungannya terhadap konsep Humanity-Based Conservation sebagai solusi bagi masyarakat petani yang berada di kawasan penyangga Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
“Konservasi tidak bisa hanya mengandalkan pendekatan pelestarian alam semata, tapi juga harus menyentuh sisi kemanusiaan dan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan,” ujar Parosil dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh para aktivis lingkungan dan tokoh masyarakat.
Lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat menyatakan komitmennya untuk berkolaborasi dengan WCS dalam rangka pelaksanaan konservasi di wilayah Lampung Barat. Kolaborasi ini akan difokuskan pada pendekatan konservasi berbasis kemanusiaan, di mana petani tidak hanya dilibatkan sebagai objek, tetapi juga sebagai subjek aktif dalam pelestarian lingkungan. Melalui pendekatan ini, para petani diharapkan tetap dapat menjalankan aktivitas pertanian secara berkelanjutan tanpa merusak ekosistem hutan yang menjadi sumber kehidupan bersama.
Program Kemitraan Konservasi WCS bertujuan menciptakan solusi yang adil dan inklusif, menjawab tantangan antara kebutuhan ekonomi masyarakat dan upaya menjaga kelestarian alam. Konsep ini telah menunjukkan hasil yang positif dalam menurunkan angka deforestasi sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat di berbagai wilayah.
Diskusi ini diharapkan menjadi pijakan awal bagi kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kelestarian alam Lampung Barat, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat petani melalui pendekatan konservasi yang humanis dan berkelanjutan.
Icang
Social Header