Breaking News

MIRISNYA WARGA DESA KOTA NAPAL BUNGA MAYANG LAMPURA YANG TIDAK MAMPU TIDAK ADA PERHATIAN DARI DESA SETEMPAT  


Buserbhayangkara.co.id ,
Lampung Utara-- Salah satu warga di desa Kota Napal, RT/ RW : 002/ 001, kecamatan Bunga Mayang, kabupaten Lampung Utara (Lampura) merasa bantuan sosialnya (bansos) terputus atau tidak mendapatkan bansos selama kurun beberapa tahun terakhir. Dirinya merasa butuh perhatian serta uluran tangan pemerintah untuk dapat memenuhi kebutuhan dan menyambung hidup. (Senin, 25/08/2025)
Published from Blogger Prime Android App
Diketahui sepasang suami istri (pasutri) tersebut yaitu Tamrin dan Rusiah umur 60 tahun, pekerjaan buruh tani atau serabutan.  Dengan jenis pekerjan yang tak menentu penghasilan. Keduanya pasutri tersebut menjelaskan selama kurun beberapa tahun terakhir pihaknya tidak mendapatkan bansos berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), serta Bantuan Langsung Tunai (BLT). 

"Kami ini tidak mendapatkan lagi bansos pak baik sejenis BPNT, PKH, maupun BLT. Sebelumnya kami pernah mendapatkan BPNT tapi sudah lama sekali sekitar beberapa tahun yang lalu, dengan besaran dananya setiap pencairannya tidak sama. Terkadang sebesar Rp 400.000,- , Rp 600.000,- terkadang juga pernah Rp 200.000,-"

"Sudah lama sekali kami ini tidak mendapatkan bansos tersebut, tapi sebulan yang lalu mendapatkan bansos berupa beras 1 sak 20 kg. Itu saja yang kami dapatkan dari pemerintah "jelasnya Rusiah. 

Ia juga menjelaskan saat berdampingan dengan Tamrin suaminya, bahwa suaminya tersebut pernah mengalami kecelakaan 20 tahun lalu. Pasca kejadian kecelakaan tersebut pada bagian kepala Tamrin suaminya itu dilakukan oprasi. Hingga saat ini berdampak terhadap daya pikir, daya ingat, serta kempuan untuk bekerja menyambung serta memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Rusiah kembali menambahkan bahwasanya rumah kediaman mereka yang saat ini dihuni sudah bocor, tempat bagian kamar tidur dan bagian belakang dapur. Bila hujan air hujan masuk rumah akibat bocor dari atas atap. Sehingga banjir, dan tidak dapat tidur. 

Sementara itu berdasarkan pantauan dilokasi kediaman pasutri, yang hanya  memiliki 1 anak tunggal dan sudah berkeluarga itu didalam rumahnya tidak ada perabotan rumah tangga yang memilki nilai jual. Tidak ada yang dapat dilelang untuk pemenuhan atau modal peningkatan tarap hidup mereka. Semua isi rumah yang ada hanyalah perabotan memasak dan makan seadanya. 
Published from Blogger Prime Android App
Kedua pasutri tersebut berharap agar pemerintah baik desa, kecamatan, kabupaten, propinsi, bahkan pemerintah pusat agar dapat memberikan uluran tangannya kepada keduanya. Mengingat keadaan mereka yang saat ini butuh uluran tangan semua pihak, agar dapat bertahan dan menyambung hidup. ( Sw )
© Copyright 2022 - BUSER BHAYANGKARA TV LAMPUNG