
Peristiwa tragis kembali mengguncang masyarakat Lampung Barat. Seorang warga bernama Misni, laki-laki berusia 63 tahun, menjadi korban dalam konflik antara manusia dan satwa liar, tepatnya harimau sumatera. Kejadian memilukan ini terjadi pada Kamis sore, 10 Juli 2025, sekitar pukul 17.30 WIB di Dusun Umbul Lima, Pekon Sukabumi, Kecamatan Batu Brak, wilayah yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung.

Korban yang diketahui berprofesi sebagai petani/pekebun ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam kawasan hutan, dengan luka-luka serius yang diduga kuat akibat serangan harimau. Berdasarkan dokumen identitas yang ditemukan di lokasi, korban bernama lengkap Misni, lahir di Ponorogo pada 1 Juli 1962 dan merupakan warga Desa Kalitorong, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Peristiwa ini menambah panjang daftar konflik manusia dengan harimau yang terjadi di wilayah-wilayah penyangga hutan di Lampung Barat. Lokasi kejadian yang dekat dengan habitat alami satwa liar menjadi salah satu pemicu meningkatnya potensi konflik.
Warga sekitar mengaku trauma dan khawatir akan keselamatan mereka, terutama yang beraktivitas di ladang dan kebun dekat kawasan hutan. Aparat pekon dan masyarakat kini berharap agar pemerintah daerah, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), serta pihak terkait segera mengambil langkah-langkah konkret, baik dalam hal mitigasi konflik, edukasi warga, maupun pengawasan ketat terhadap pergerakan satwa liar di sekitar permukiman.

Saat ini, jenazah korban telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Proses identifikasi dan penyelidikan lebih lanjut oleh aparat dan pihak terkait masih berlangsung.
.
Syarif
Social Header