
Korban diketahui bernama Ujang Samsudin (35), warga Pekon Suoh. Ia meninggalkan seorang istri bernama Gesti dan seorang anak . Peristiwa ini sontak mengejutkan warga setempat dan menyebar luas melalui video yang beredar di media sosial dan grup percakapan WhatsApp.
Menurut informasi, korban saat itu tengah beraktivitas seperti biasa di sekitar kawasan hutan. Namun nahas, ia justru menjadi korban serangan harimau yang diduga berasal dari habitat liar di sekitar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Salah satu warga yang ikut dalam proses evakuasi, mengatakan bahwa kejadian itu benar-benar membuat warga takut dan resah.
“Kami temukan korban sudah dalam kondisi mengenaskan. Harimau itu masih berkeliaran. Kami sekarang takut mau ke kebun. Ini bukan pertama kali ada jejak harimau di sekitar sini, tapi baru kali ini sampai makan korban,” ujarnya.
Warga lainnya, Pak Tamin, menambahkan bahwa wilayah tersebut memang menjadi jalur lintasan satwa liar, namun selama ini belum pernah terjadi konflik sebesar ini.
“Biasanya cuma jejak saja, atau ternak yang hilang. Tapi ini manusia. Kami minta pemerintah dan pihak terkait cepat turun, jangan sampai ada korban lagi,” kata dia.
Hingga berita ini dirilis, belum ada pernyataan resmi dari pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) maupun instansi pemerintah daerah terkait penanganan pascakejadian.
Warga berharap adanya patroli intensif serta langkah pengamanan, mengingat lokasi kejadian berada tidak jauh dari kebun dan area aktivitas warga.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah penyangga kawasan hutan lindung dan taman nasional, terutama di Kabupaten Lampung Barat yang dikenal memiliki populasi harimau sumatera yang masih tersisa.
.
.
#faktalambarnews
Social Header