Breaking News

Gaji PPPK Mandek, Aktivis Murka: “Jangan Bikin Perut Pegawai Kelaparan, Wali Kota Harus Bergerak!



BuserBhayangkaraTV || 
Kotamobagu  Suhu politik dan sosial di Kota Kotamobagu mulai memanas. Aktivis vokal Sulawesi Utara, Rahmat “Abo’” Mokoginta, tak lagi menahan amarahnya. Ia meledak dengan kritik pedas terhadap Pemerintah Kota Kotamobagu, yang menurutnya terlalu lamban mencairkan gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Published from Blogger Prime Android App
“Ini bukan sekadar soal administrasi, tapi soal perut dan harga diri pegawai! Mereka sudah bekerja siang malam, tapi haknya justru digantung tanpa kepastian,” sembur Abo’ dengan nada tinggi, Kamis (13/11/2025).

Abo’ menilai keterlambatan pembayaran gaji yang terjadi di sejumlah instansi telah mencederai keadilan dan kesejahteraan para pegawai yang telah resmi diangkat menjadi aparatur pemerintah.

Ia bahkan menyebut, alasan klasik seperti SK belum turun, data belum masuk sistem, atau anggaran belum disahkan hanyalah bentuk lemahnya komitmen dan kepemimpinan di daerah.

“Jangan pura-pura tidak tahu! Tanpa restu Wali Kota, BPKAD tak bisa mencairkan dana. Jadi kalau kepala daerah diam saja, siapa yang harus disalahkan?” sindirnya tajam.

Menurut Abo’, para PPPK yang kini sudah berstatus resmi berhak penuh atas gaji dari APBD maupun transfer APBN, bukan lagi hidup di bawah bayang-bayang status honorer.

“Mereka bukan lagi tenaga cadangan! Mereka tulang punggung pelayanan publik. Jangan permainkan hak perut mereka demi alasan birokrasi!” tegasnya dengan nada mengguncang.

Ia mendesak Wali Kota dr. Wenny Gaib, S.Pm untuk turun langsung dan memerintahkan pencairan gaji PPPK secepatnya, sebelum semangat para pegawai benar-benar luntur.

“Kami masih percaya, Wali Kota punya nurani. Tapi kalau terus dibiarkan, rakyat akan bicara lebih keras dari saya,” pungkas Abo’ dengan nada menohok.

(Ril Tim)
© Copyright 2022 - BUSER BHAYANGKARA TV LAMPUNG